Dahulu ketika jama kerajaan, ada seorang janda beranak dua, laki-laki dan perempuan. Pada waktu itu Danau Bratan belum ada. Singkat cerita, sang ibu mempunyai hubungan dengan siluman ular besar, atau ular Naga yang berdiam di dalam lubung padi di dekat rumahnya. Lama kelamaan sang anak mulai menaruh curiga, kenapa ibunya setiap pulang dari hutan selalu naik ke lumbung.
Sebuah kisah, di Kerajaan Daha, Kediri, Jawa Timur, hiduplah seorangdi brahamana (pendeta) yang bernama Empu Sidi Mantra. Ia seorang pendeta yang kaya raya dan terkenal sakti mandraguna. Selain itu, ia juga memiliki seorang istri yang cantik jelita dan seorang putra yang gagah dan tanpan bernama Manik Angkeran. Meski demikian, pendeta itu tidak bisa hidup tenang dan bahagia, karena anak semata wayangnya, Manik Angkeran, memiliki sifat tidak terpuji, yaitu gemar berjudi. Ia selalu mempertaruhkan harta kekayaan orang tuanya dan berhutang kepada orang lain ketika kalah berjudi. Hal inilah yang membuat Empu Sidi Mantra dan istrinya merasa resah, karena hampir setiap hari orang-orang mendatangi rumahnya untuk menagih hutang putranya. Keadaan tersebut berlangsung hingga bertahun-tahun, sehingga lambat-laun harta kekayaan sang Empu terkuras habis.
Om Swastiastu, Saat ini kita sering melihat rumah yang di dalam pekarangannya itu terdapat patung Dewa Ganesha menghadap keluar dari pintu gerbang dari sebuah rumah. Patung yang ada di rumah itu sudah pasti patung Ganesha yang sudah diupacarai secara Hindu oleh orang yang menaruh patung Dewa Ganesha itu dirumahnya.
Label: Ilmu Agama Hindu
Saudara-sadaraku yang berbahagia, setiap hari rasanya saya ingin berkomunikasi dengan anda, karena saya merasakan sesuatu yang banyak saya dapati melalui komunikasi kita. oleh karena itu sekarang saya ingIn menyampaikan sesuatu yang sering saya dapati saat memberikan Dharma Wacana berupa pertanyaan. Dari sekian banyak yang menanyakan pertanyaan sejenis maka terketuk hati saya untuk menulis di media ini, guna dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan sesama kita.
Label: Ilmu Agama Hindu
Sekarang bertepatan tanggal 29 agustus 2012 adalah moment yang sangat berarti dalam sejarah hidup saya. Munghkin sangat jarang orang yang ulang tahunnya seperti saya dan mungkin sebagian temen-temen bilang kalau ini hanyalah suatu kebetulan semata tapi apapun itu saya sangat senang sekali hari ini dan dikesempatan ini saya ingin berbagi sama temen-temen bloger tentang kemeriahan ulang tahun saya yang ke 23 yang bertepatan pula dengan hari raya agung kemenangan Dharma atas Adharma...
Label: Cerita Pribadi Saya
Kelas Alamat IP
Label: komputer
Weda, sabda suci Tuhan dengan syair suci yang disebut
Mantra, berjumlah sebanyak 20.389 Mantra. Isinya adalah Sanatana Dharma atau
kebenaran yang kekal abadi. Artinya, isi ajaran Weda itu tidak akan pernah
lekang atau usang oleh ruang dan waktu. Kapan saja dan di mana saja kebenaran
Weda itu akan tetap berlaku. Karena isi Weda itu universal. Maka, berbagai
pustaka Hindu menyatakan bahwa Weda itu harus ditradisikan sesuai dengan
keberadaan zaman dan umat penganut Weda.
Agar selalu dapat mengikuti kebutuhan dan perkembangan zaman maka Sarasamuscaya 260 menyatakan dengan istilah Weda Abhiyasa. Artinya, Weda itu hendaknya diterapkan menjadi kebiasaan hidup sehingga menjadi adat istiadat yang membudaya diikuti oleh umat penganut Weda. Demikian juga
Agar selalu dapat mengikuti kebutuhan dan perkembangan zaman maka Sarasamuscaya 260 menyatakan dengan istilah Weda Abhiyasa. Artinya, Weda itu hendaknya diterapkan menjadi kebiasaan hidup sehingga menjadi adat istiadat yang membudaya diikuti oleh umat penganut Weda. Demikian juga
Label: Ilmu Agama Hindu
Enam bulan sekali, dalam perhitungan kalender Bali, disebutkan lah sebuah perayaan hari besar agama Hindu yakni hari Raya Galungan dan Kuningan. Kesibukan krama Hindu telah tampak sebelum perayaan Galungan tiba. Beberapa hari sebelum galungan, mereka telah melampaui perayaan yang beruntun diantaranya Sugihan Jawa, Sugihan Bali, Penyajaan Galungan, Penampahan hingga hari Raya Galungan tiba. Pasar pasar tradisional pun akan tampak sesak kala Menjelang Galungan. Hari besar umat hindu akan memberikan limpahan rejeki bagi siapapun... tidak memandang agama maupun ras. Umat Hindu akan saling berbagi..
Label: Hindu Dan Tradisi
Langganan:
Postingan (Atom)