Moment Ulang Tahun Dihari Kemenangan Dharma


Sekarang bertepatan tanggal 29 agustus 2012 adalah moment yang sangat berarti dalam sejarah hidup saya. Munghkin sangat jarang orang yang ulang tahunnya seperti saya dan mungkin sebagian temen-temen bilang kalau ini hanyalah suatu kebetulan semata tapi apapun itu saya sangat senang sekali hari ini dan dikesempatan ini saya ingin berbagi sama temen-temen bloger tentang kemeriahan ulang tahun saya yang ke 23 yang bertepatan pula dengan hari raya agung kemenangan Dharma atas Adharma...

Share Jenis IP Address

Kelas Alamat IP

Kelas Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

Adat Hindu Harus Selalu ‘’Nutana’’


       Weda, sabda suci Tuhan dengan syair suci yang disebut Mantra, berjumlah sebanyak 20.389 Mantra. Isinya adalah Sanatana Dharma atau kebenaran yang kekal abadi. Artinya, isi ajaran Weda itu tidak akan pernah lekang atau usang oleh ruang dan waktu. Kapan saja dan di mana saja kebenaran Weda itu akan tetap berlaku. Karena isi Weda itu universal. Maka, berbagai pustaka Hindu menyatakan bahwa Weda itu harus ditradisikan sesuai dengan keberadaan zaman dan umat penganut Weda.
       Agar selalu dapat mengikuti kebutuhan dan perkembangan zaman maka Sarasamuscaya 260 menyatakan dengan istilah Weda Abhiyasa. Artinya, Weda itu hendaknya diterapkan menjadi kebiasaan hidup sehingga menjadi adat istiadat yang membudaya diikuti oleh umat penganut Weda. Demikian juga

KEARIFAN HARI RAYA GALUNGAN

Enam bulan sekali, dalam perhitungan kalender Bali, disebutkan lah sebuah perayaan hari besar agama Hindu yakni hari Raya Galungan dan Kuningan. Kesibukan krama Hindu telah tampak sebelum perayaan Galungan tiba. Beberapa hari sebelum galungan, mereka telah melampaui perayaan yang beruntun diantaranya Sugihan Jawa, Sugihan Bali, Penyajaan Galungan, Penampahan hingga hari Raya Galungan tiba. Pasar pasar tradisional pun akan tampak sesak kala Menjelang Galungan. Hari besar umat hindu akan memberikan limpahan rejeki bagi siapapun... tidak memandang agama maupun ras. Umat Hindu akan saling berbagi..

Satua I Lubdaka

Kacritayang daweg dumun, wenten juru boros, maparab I Lubdaka. Liat salap baos banggras dengkak-dengkik. Solah ngapak-apak, nyapa kadi aku. Akedik nenten madruwe manah welas asih, morosin kidang, bojog wiyadin irengan.

Nuju panglong ping pat belas Tileming Kapitu, semengan ipun sampun ka alase. Nanging asiki nenten manggihin buron. Sampunang ja buron ageng, kadi rasa lelasan ja nenten wenten medal nenten wenten kepanggih.


I Lubdaka raris ngungsi alas sane sripit. Irika kacingak wenten telaga, toyanne ening pisan, tur magading tunjung manca warna. Irika I Lubdaka maka sanja, taler nenten wenten buron sane rawuh.Ring sampune engseb suryane, raris I Lubdaka ngrenggeng : "Yeh... enen suba sanja, yen jani I dewek mulih, kapetengan di jalan, sinah aluh I macan ngebog I dewek. Ah... paling melah dini dogen I dewek nginep ".


Cupak Grantang

         Ada katuturang satua, I Cupak teken I Grantang. Menyama ajaka dadua. I Cupak ane kelihan, I Grantang ane cerikan. Goba lan parilaksanan kaka adi punika doh pesan matiosan. I Cupak gobane bocok, kumis jempe, kales, brenges, lan bok barak keke alah duk. Basang gede madaar kereng pesan. Nanging joh bina ajaka adine I Grantang. I Grantang pengadegne lanjar, goba alep bagus, asing-asing anake ngantenang makejang ngedotang. Kemikane manis tur anteng magarapan.
        Kacarita sedek dina anu, i Cupak ajak I Grantang matekap di carike, I Grantang matekap nututin sampi, nanging i Cupak satate maplalianan dogen gaene. Tusing pesan I Cupak ngrunguang adine magae. Disubane I Grantang suud matekap mara I Cupak teka uli maplalianan. Yadiastun keto bikas beline masih luung penampene I Grantang. I Grantang ngomong munyine alus tur nyunyur manis.
       “Kemu beli malunan mulih tiang lakar manjus abedik. “Icupak masaut gangsar,”Lamun keto kola lakar malunan mulih, adi. I Cupak laut majalan mulih. Disubane joh liwat uli sig I Grantange manjus, ditu lantas I Cupak makipu di endute kanti awakne uyak endut. Disubane keto, I Cupak nutugang majalan ngamulihan saha jlempah jlempoh.

Sejarah Menceritakan Galungan

            Pada zaman dahulu, bertahta seorang raja Mayadanawa, keturunan Daitya (Raksasa) di daerah Blingkang (sebelah Utara Danau Batur), anak dari Dewi Danu Batur. Beliau adalah raja yang sakti dan dapat mengubah diri menjadi bentuk yang diinginkannya. Beliau hidup pada masa Mpu Kul Putih. Karena kesaktian sang raja, daerah Makasar, Sumbawa, Bugis, Lombok dan Blambangan dapat ditaklukkannya. Karena kesaktiannya, Mayadenawa menjadi sombong dan angkuh. Rakyat Bali tak diizinkan lagi menyembah Tuhan, dilarang melakukan upacara keagamaan dan merusak semua Pura. Rakyat menjadi sedih dan sengsara, namun tak kuasa menentang Raja yang sangat sakti. Tanaman penduduk menjadi rusak dan wabah penyakit menyerang di mana-mana.

Memaknai Penjor

          Umat Hindu dari jaman dahulu sampai sekarang bahkan sampai nanti dalam menghubungkan diri dengan Ida Sanghyang Widi Wasa memakai symbol-simbol. Dalam Agama Hindu simbol dikenal dengan kata niasa yaitu sebagai pengganti yang sebenarnya. Bukan agama saja yang memakai simbol, bangsa pun memakai simbol-simbol. Bentuk dan jénis simbol yang berbeda namun mempunyai fungsi yang sama.
Dalam upakara terdiri dari banyak macam material yang digunakan sebagai simbol yang penuh memiliki makna yang tinggi, dimana makna tersebut menyangkut isi alam (makrokosmos) dan isi permohonan manusia kehadapan Ida Sanghyang Widi Wasa. Untuk mencapai keseimbangan dari segala aspek kehidupan seperti Tri Hita Karana.

Tips Merawat Ponsel Musik


Hay sahabat semuanya nah sekarang aku akan membahas sedikit sekalian memberikan tips buat teman-teman yang mungkin pada umumnya udah bawa hand phone, emang sih HP sekarang bagi kalangan anak remaja udah bukan bahan mahal atau bawaan mewah tapi kalo merawatnya aje kita gak tau brati kita harus mengganti HP secara berkala dounkkkk,,,,
Ribet mana coba merawat ama ganti baru,walaupun mungkin teman-teman cukup banyak uang untuk beli hp yang harganya kaya kacang tapi kan gak ada salahnya kalau menghemat untuk masa mendatang yang lebih membutuhkan uang itu,,,